Vertical garden yang sering disebut juga dengan vertical landscape, greenwall, living wall dan lain sebagainya memiliki beberapa manfaat, antara lain :
- Menambah keindahan yang alami
- Menciptakan taman cantik di lahan terbatas.
- Menambah supply oksigen
- Menahan panas dari luar bangunan sehingga bangunan menjadi lebih hemat energi
- Mengurangi polusi suara/ tingkat kebisingan.
- Mengurangi polusi udara dan menangkap partikel-partikel kotoran.
- Mengurangi efek tampias hujan.
Tingkat kesulitan dan harga pembuatan vertical garden tergantung dari media apa yang digunakan misalnya menggunakan bingkai bertingkat, bingkai bergantung, sistem modular, sistim karpet (tekstil atau geotekstil), atau vertical garden module (VGM).
Harga VGM saat ini masih cukup mahal, oleh karena itu macam media lainnya adalah untuk menyiasati tingginya biaya pembuatan taman vertikal.
Media tanam untuk vertical garden ini juga bermacam, ada yang dari cocopeat, tali ijuk, dan sedikit yang menggunakan tanah.
Meski tidak mengunakan tanah, pada dasarnya asalkan asupan kebutuhan hara tanaman cukup, tanaman yang digunakan untuk taman vertikal masih bisa tumbuh dengan baik.
Vertical garden dapat diaplikasikan di dalam ruang (indoor), di luar ruang (outdoor), sebagai penyekat / pemisah, dan sebagai penutup bangunan (building facade)
Tips memilih jenis tanaman yang digunakan untuk taman vertikal
- Pilih tanaman dengan bobot yang tidak terlalu berat.
- Pilih tanaman yang memiliki kecepatan tumbuh rendah hingga menengah
- Sedapat mungkin hindari tanaman merambat dalam membuat vertical garden
Sesuai kriteria diatas terdapat beberapa tanaman hias yang sering untuk digunakan sebagai tanaman untuk vertical garden, antara lain: Neoregelia, Kuping gajah (anthurium crystalinum), Tanduk rusa (platycerium bifurcatum).
Selain itu bisa juga menggunakan Lili paris (chlorophytum comosum), Cryptanthus, Lipstik (aeschynantus radicans), Kadaka (asplenium scolopendrium), Sirih Merah, Singonium, dan Kucai.
Perawatan taman vertikal termasuk mudah, untuk pengairan biasanya sudah dipasang dengan baik pada kerangka media. Irigasi yang sering digunakan adalah irigasi tetes (drip irrigation) ataupun dengan sprayer.
Untuk pemupukan dapat dilakukan 7-10 hari sekali dan untuk pengendalian hama penyakit tanaman dapat dilakukan dengan jalan memberikan pestisida pada media tanam sebelum tanaman ditanam.
Semoga bermanfaat..
Tags
Artikel Properti